Renungan tentang kitab Ayub:
(Refleksi tahun 2012)

Ayub tidak mampu memahami situasi yang ia alami,tidak tahu skenario yang tengah terjadi "diatas sana", yang ia rasakan hanya kesesakan dan kepahitan. ia marah tapi tidak mengutuk Tuhan, putus asa tapi tidak melawan Tuhan, pedih tapi tidak menuduh Tuhan. Dalam kesesakan dan kepahitannya Ayub tidak berbuat berbuat dosa (1:22). Ayub gigih di hadapan Tuhan mempertanyakan keadaannya, menunjukkan keberserahannya kepada Tuhan, menandakan bahwa hanya Tuhan yang punya jawaban yang sempurna atas pertanyaan-pertanyaannya, dan hanya Tuhan yang sanggup menolongnya. Pada sisi Ayub, ini semakin menunjukkan kebaikan karakternya (1:1). Kegigihan Ayub yang terus bertahan di hadapan Tuhan berujung kepada satu pemahaman baru tentang Tuhan, membawanya kepada dimensi iman yang berbeda, sering disebut dengan istilah yang klise tapi tepat: "naik kelas" (42:5). Tuhan mengizinkan Ayub mengalami penderitaan karena IA sangat tahu bahwa Ayub sanggup menanggungnya dan IA hadir dalam seluruh kesesakan yang dialami Ayub (Tuhan tidak meninggalkan Ayub). 

SELAMAT MENINGGALKAN 2012 DAN MEMASUKI 2013
SELAMAT MENIKMATI KASIH SETIA TUHAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga Bondar

Panorama

Renungan Pada Suatu Akhir Masa